DISIPLIN
“Anakku kodong ehh. Kenapa
begini sekali nilaimu? Sama ini juga pakaianmu. Sekolah mana mau terimako kalau
begini penampilanmu?” Ibu Nuriana pun mulai geram melihat penampilan fisik dan
nilai sang murid ini.
Yah, semua ini terjadi karena
selama 3 tahun bersekolah di sekolah andalan, Tito tak pernah tau apa itu
DISIPLIN. Disiplin bukan hanya disiplin tertib lohh!! Juga disiplin waktu!
Inilah yang terjadi pada Tito. Selama 3 tahun ia tak pernah peduli dengan
tugas-tugas dengan waktu yg diberikan cukup banyak. Tapi begitulah sifatnya.
Dia terkadang cuek saja terhadap pelajaran.
Tito kembali ke rumah dengan
wajah yang amat murung, menyesali perbuatannya selama ini. Ternyata waktu tidak
hanya sekedar pertanda kehidupan belum berakhir, tapi waktu melatih kita untuk
disiplin. Ia menyadari bahwa selama ini kelakuannya tidak disiplin.
“Kenapa ko pulang? Diterima
jako? Natanda tangani ji kepala sekolahmu itu rapormu?” Tanya mamanya keheranan
“Mama, bagaimana caranya di
tanda tangani, nilai raporku belum lengkap” jawab Tito dengan penuh ketakutan
dan kekecewaan.
“Hm kodong anakku eh. Itu nak
dibilang. Kalau ada tugasmu kerjaki. Rajin-rajinko belajar tapi kalau pulangko
sekolah selalumu di warnet. Andaikan pelajaranji iyya nucari kah biarmi. Inikah
pergi jako main game apa itu…..” kata mamanya yang kesal tapi dia berusaha
menguatkan anaknya. “Kutauji nak menyesal sekali mako itu pasti sekarang tapi
mau di apa paeng. Di sekolah manako mau diterima. Di Aksara mami ko deh nak
karena nda adami yang mau terima ko kalau begitu nilaimu”
“Iye, ma. Pasrah mami ka ini
karena nda kutahumi mau kuapakan ini nilai-nilaiku. Tapi biar di Aksara ka
tetapji mau kuurus lagi nilaiku. Nanti nilaiku sudah kelar sama ilmuku
bertambah baru pindahka di sekolah Negeri yang baik-baikka” kata Tito yang
mulai bersemangat kembali untuk mengejar ketertinggalannya.
1 bulan kemudian, ia sudah
beralih seragam dari putih biru tua ke putih abu abu. Tak ada kata gengsi dalam
dirinya untuk menemui kembali tugas-tugas di SMP. Dia juga sudah menerima
dengan lapang dada kalau dia di hina-hina dengan junior-juniornya. Semenjak ia
kembali ke sekolahnya untuk menuntaskan nilai-nilainya, ia sudah bisa mengatur
jadwalnya sendiri. Yang mana bukan hanya belajar untuk di kelasnya. Juga
belajar kembali pelajaran SMP untuk menuntaskan nilai-nilai dan pengetahuannya.
Memang, Tuhan menciptakan siang
dan malam. Siang sebagai waktu bekerja, dan malam digunakan sebagai waktu
istirahat dan belajar bagi pelajar. Dengan siang dan malam ini, kita di latih
untuk disiplin mengenai waktu.
Makanya teman-teman SMPN 1 Bajeng jangan ada yang meniru sifat TITO
yahh!!! Masih ada kurang lebih 2 tahun kita memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
DISIPLIN BUKAN HANYA DISIPLIN
TERTIB JUGA WAKTU MELATIH KITA UNTUK DISIPLIN!
“TIM MADING SMPN 1 BAJENG"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar