BALANDA LE’LENG
Cerita ini hanya fiktif belaka, Adapun kesamaan nama,
tempat, dan waktu nantinya itu adalah hal yang tidak disengaja. Pada zaman
dahulu kala disebuah des terdapat sebuah kerajaan yang sangat besar dan sangat
kuat. Kerajaan ini pun pernah dipimpin oleh seorang raja yang arif dan
bijaksana. Akan tetapi pada suatu saat kerajaan ini menghadapi suatu masalah
yang sangat rumit.
Ingin tahu kelanjutannya, ingin tahu kelanjutannya,
ingin tahu kelanjutannya !!! Saksikan setelah pesan-pesan berikut ini
………………………………………….
Raja :” Akhir-akhir ini rakyatku sedang menderita
sejak kedatangan si Balanda Le’
leng bersama pasukannya. Apa yang
harus saya lakukan ya …………………..!!!! (Sejenak
nak setelah berfikir) “ Aha ……Panggil Hulubalang ………Pengawal !!!”
Pengawal 1 :
“ Siap karaeng !!”
Raja : “ Panggilkan saya Hulubalang.”
Pengawal 2 :
“Hulubalang Karaeng ! Siap Karaeng.”
Beberapa waktu kemudian
…………………………………………………………
Pengawal 1 :
“ Hulubalang menghadap !!”
Hulubalang : “ Lapor Karaeng, apa gerangan yang
membuat Karaeng memanggil hamba ?”
Raja : “ Begini Hulubalang, kau tahu kan, semenjak
kedatangan si Balanda Le’leng beserta
prajuritnya, keadaan rakyat kita semakin menderita, belum lagi pilkada
yang baru saja
berlangsung dan menghasilkan banyak sekali devisa kerajaan kita.”
Hulubalang : “ Maaf Karaeng, tapi yang penting dana
kerajaan kita tidak untuk membayar dana
taktis untuk anggota KPU.”
Raja : “ Begini saja, berapa jumlah pasukan kita
sekarang ?”
Hulubalang : “ Pasukan kita tinggal tiga orang
karaeng.
Raja : “ Tinggal tiga orang ? Saya kira kita masih
punya 30.000 orang pasukan. Yang lainnya
Kemana?”
Hulubalang
: “Yang lainnya…...Ikutan audisi KDI Kareng!!”
Raja
: “ Kalau begitu, saya tidak mau tahu yang penting kamu harus kumpulkan
mereka
Semua baik yg
ikutan, apa yang kamu itu bilang ……..Audisi??”
Hulubalang : “ Betul Karaeng”
Raja
: “ Cepat …………!!!”
Sementara
di tempat lain Belanda Le’leng sedang
mengatur strategi…………….
Balanda Le’leng : “ Pasukaaaanssssssssss!!’
Pasukan1&2 : “ Siap Jendral !!”
Balanda Le’leng: “
Maju …………………..jalan !!!!”
Mereka : “ (Musik……………………)”
Jendral :
Sekarang kita sudah berada di tempat, daerah, wilayah, kawasan, kekuasaan karaeng
Magnguriri, apa yang harus kita lakukan
sekarang ?”
Pasukan 1 :
“ Bagaimana kalau kita bakar saja perkampungan desa penduduk ?”
Jendral :
“ Pakai apa??”
Pasukan 1 : “ Pakai minyak tanah Jendral!!”
Mereka : “Aha..ha……..ha………… Minyak tanah
katanya .”
Pasukan 2 : “ Jendral, bagaimana kalau kita
berpesta dahulu ??”
Jendral :
“ Iya ya …………….”
Kemudian
merekapun berpesta sambil meneguk minuman keras seperti fanta, dan coca cola.
Ups Coca cola tauwwa ………………………..
Hulubalang
: “ Hulubalang menghadap !! Musik !! Lapor Karaeng !!
Raja :
“ Bagaimana hasil kerjamu Hulubalang ??”
Hulubalang :
“ Begini Karaeng, saya telah berhasil mengumpulkan semua pasukan dari yang ikut
audisi Ngondang layang-layang sampai yang main
playstation Karaeng !”
Raja : “ Kalau begitu Hulubalang, sekarang
kumpulkan pasukan kita, angkat senjata,
kita
serbu Belanda.”
Pengawal 1 :
“ Balanda Karaeng …………….Siap Karaeng !!”
Hulubalang : “ Tapi Karaeng, sebelum berangkat, izinkan hamba untuk
ma’ngaru di hadapanta’
Karaeng.” (Membacakan Arunya)”
Karaeng : “ Hulubalang, apa artinya arumu itu?”
Hulubalang : “ Tapi,………… saya juga tidak tahu
karaeng.”
Karaeng :
“ Kalau begitu sudalah tidak apa-apa.”
Hulubalang :
“ Jadi………… Ta’buccu’ maki ini Karaeng ?”
Karaeng :
“ Baiklah, ayo kita angkat senjata. Kita serbu Belanda. !”
Pengawal 2
: “ Balanda Karaeng. Siap Karaeng
!!”
Di
tempat lain, Si Belanda Le’leng datang bersama pasukannya.
Prajurit 1 :
“ jendral, Jendral ………………Lapor
Jendral. Katanya karaeng Manguriri bersama
pasukannya sudah siap menyerang kita.”
Jendral :
“ Apa ?Mereka ingin menyerang kita?”
Prajurit 1 :”
Ya Ghitu deh jendral.”
Jendral :
“ Sekarang., berapa jumlah pasukan Karaeng Manguriri ?”
Prajurit 1 : “ Kurang lebih 30.000 orang
,Jendral.”
Jendral :
“ 30.000 orang ? ha………….? (sambil pingsan), kalau begitu berapa jumlah prajurit
kita
sekarang ?”
Prajurit 2 :
“ Tinggal 4 orang, Jendral .”
Jendral :
“ Apa ?? Tinggal 4 orang ?? 4 orang ( sambil
menghitung). Aha …. (jendral kembali
pingsan)
Jendral :
“ Sudah, sekarang siapkan meriam. Kita hadapi pasukan karaeng Manguriri !!”
Pasukan 1&2 : “ Hmmmmmmmmmmmm …………..siapa takut!”
Kemudian
disuatu tempat yang cukup luas dan gersang, pasukan kerajaan Mangurir I bertemu dengan prajurit Balanda Le’leng dan peperangan pun
dimulai…….
Raja :
“ Hai, kau Balanda Le’leng !”
Jendral :”
Kenapa karaeng Manguriri menyebut nama saya ?”
Raja :
“ Sudah lama kau membuat resah pendudukku, kau telah membuat ketenangan
wargaku terganggu.
Prajurit 1 :
“ Aha …..ha………ha……….. Jendral githu lho.”
Jendral : “ Sudah, sekarang kita sudah di tempat ini, sekarang kita
buktikan siapa yang menang
diantara pasukan Belanda atau pasukan
Karaeng Manguriri. Mana yang menang antara
bendil
cangih kami atau bambu runcing kalian.’’
Raja : “ Hey kau Balanda Le’leng! Tak usah kamu
banyak omong, sekarang sudah saatnya
Pergi kau …….pigi kau ……..kasian de
loh (raja bersama dengan pasukannya)
Jendral :
“ Apa ?? Kacian ……..? ditini toe’ (kata jendral sambil menunjuk hidungnya )
Hulubalang :
“ Bagaimana kalau sekarang kita habiskan seemua pasukan Balanda Le’leng.”
Raja :
“ Bisa juga ji iyya….kalau beegitu sekarang kita angkat senjata, kita serbu
balanda !!”
Jendral :
“ pasukan ………….serbu…………….”
Kemudian,
pertempuranpun tak bisa terelakkan lagi, pasukan kedua belah pihak dengan gagah
berani saling membunuh dan saling menghilangkan nyawa satu sama lain ,
peperangan inipun berlangsung selama 3 bulan 3 hari sampai pada akhirnya
pasukan kerajaan Manguriri mampu memenangkan peperangan tersebut walaupun yang
mereka lawan adalah persenjataan canggih akan tetapi bambu runcing dan semangat kerja yang membaja,
gairah dedikasi yang tinggi dan memandang masa depan dengan penuh optimismenya
lah …..mereka bisa menang.
Raja :
“ Akhirnya kita bisa memenangkan perang yang begitu melelahkan ini,
Hulubalang!”
Hulubalang :
“ Siap Karaeng ………”
Raja :
“ Coba kamu periksa keadaan dan keutuhan pasukan kita sekarang. Berapa yang
mati
berapa yang luka ringan, luka berat, yang
butuh perawatan UGD dan yang kita dapat
temukan.”
Hulubalang :
“ Memangnya kenapa karaeng ?
Raja :
“ Kita harus membawa mereka ke rumah sakit.
Hulubalang :
“ Rumah sakt Karaeng ? Siap Karaeng !
Akhirnya rakyat
karaeng Manguriri sekarang menjadi aman setelah terbunuhnya Balanda Le’leng dan pasukannya..
Burung
Irian Burung Cendrawasih, sekian dan terima kasih.
Pemeran
vLUTHFIAh AMANDA : JENDERAL
vMUAMMAR : PASUKAN
1
vST.KHADIJAH : PASUKAN 2
vMuh emil dwi resky : balanda
le’leng
vQONITHA RIMA IRIANTI : PEMBACA NASKAH
vMULYADI MANSYUR : RAJA
(KARAENG)
vNURUL FARIZan g : pengawal
1
vSri wahyuni s : pengawal 2
vAndi ibrahim : hulubalang
vZuhriatul fadilah : dayang-dayang
vGina mitra nadjiah : dayang-dayang
Sya Suka INI WOW
BalasHapusNginget masa2 putih merah nihh..
BalasHapus